Showing posts with label Story Of Life. Show all posts
Showing posts with label Story Of Life. Show all posts

Friday, 5 September 2014

Kisah Michael Jackson

Michael Joseph Jackson atau lebih dikenal dengan nama Michael Jackson, lahir di Gary, Indiana, Amerika, 29 Agustus 1958. Selain dikenal sebagai penyanyi R&B, penulis lagu dan juga aktor, Jacko juga menjadi 'icon' break dance dunia yang memiliki gaya dan dandanan khas. Anak ke 7 dari 9 bersaudara,dari pasangan Joseph Walter dan Katherine Esther. Sejak kecil mendapatkan perlakuan dan pelecehan dari sang ayah. tahun 1975 memulai karier musik lewat grup vokal JAKSON 5, dengan empat saudara kandungnya. 1976 jakson 5 berubah nama menjadi The jakson dan membuat enam album.

Perjalanan hidup Jacko yang penuh kontroversial juga membawa dirinya begitu populer. Jacko adalah pria penuh masalah dan berulang kali menghadapi tuntutan pengadilan. Di antaranya tuntutan telah melakukan aktivitas seks menyimpang dengan anak-anak, meski kemudian hal itu tidak terbukti.

Masa Keemasan

Jackson meluncurkan “Thriller” pada 1982, yang menjadi album mengejutkan karena tujuh dari lagunya menduduki sepuluh lagu terpopuler di AS. Album ini terjual 21 juta kopi di AS dan sekurang-kurangnya 27 juta di seluruh dunia. Tahun berikutnya, dia mematenkan gerak tari ala jalan di bulan (moonwalk) saat membawakan lagu “Billie Jean” dalam pentas istimewa NBC. Rekor penjualan album lagu Michael Jackson yang dipercaya mencapai 750 juta kopi, ditambah 13 Anugerah Grammy yang dia terima, menjadikannya sebagai salah seorang entertainer paling sukses sepanjang masa.

Pada 1993, Jackson dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun, dimana polisi kemudian menggeledah rumah peristirahatannya “Neverland” di California. Tahun yang sama, Jackson mengumumkan bahwa dia kecanduan obat penenang dan membatalkan tur dunianya dalam rangka mempromosikan albumnya, “Dangerous.” Dia mencapai kesepakatan untuk membayar kompensasi pada 1994 yang dilaporkan bernilai 23 juta dolar AS, kepada keluarga anak korban pelecehan seksual tersebut.


Pada 1994,
Jackson menikahi anak satu-satunya Elvis Presley, Lisa Marie, namun pernikahan ini berakhir dengan perceraian pada 1996. Jackson menikahi Debbie Rowe di tahun yang sama dan dikaruniai dua anak sebelum kemudian bercerai pada 1999. Ironisnya pasangan ini tidak pernah tinggal bersama.

Jackson mempunyai tiga anak bernama Prince Michael I, Paris Michael dan Prince Michael II, yang terakhir ini dikenalkan kepada publik oleh sang ayah dengan dianggkat dari loteng hingga mendatangkan kritik luas masyarakat.

Kontroversi:

Satu tayangan dokumenter televisi “Living with Michael Jackson” diudarakan pada 2003, yang menyatakan bahwa Jackson masih suka tidur bersama bocah laki-laki dan bahwa ibu dari anak terakhirnya seorang wanita misterius. Jackson kemudian menjawab video dokumenter ini dengan meluncurkan film dokumenter tandingan. Jackson disidangkan pada 2005 dengan tuduhan melecehkan anak laki-laki berusia 13 tahun pada 2003, disamping dituduh bersekongkol menculik anak itu. Penyanyi ini diancam hukuman penjara 20 tahun jika terbukti bersalah.

Peradilan selama empat bulan berakhir pada Juni 2005 dimana dia dibebaskan dari semua dakwaan. Jackson kemudian hidup berpindah-pindah di Bahrain, Irlandia dan Prancis semenjak kasus pelecehan seks itu berakhir.

Jacko bermaksud kembali menggelar konsernya. Rencana comeback ini akan dimulai dengan konser 30 hari di arena O2 London, Inggris. Rencana Jacko untuk menggelar konsernya terpaksa harus kandas. Kamis, 25 Juni 2009, Jacko menghembuskan nafasnya yang terakhir karena serangan jantung yang fatal.

Sebelumnya, Raja Pop ini sempat tak sadarkan diri di mansionnya di kawasan Holmby Hills, Los Angeles. Segera ia dilarikan ke rumah sakit. Petugas medis berupaya keras memberikan pertolongan dan berusaha agar ia tetap hidup. Mereka melakukan berbagai bantuan pernafasan, namun sayangnya Michael tidak beraksi sama sekali. Jacko meninggal di usia ke-50 dengan ditemani para anggota keluarga termasuk ibu dan saudara laki-lakinya yang terus berada di samping tempat tidurnya.

Michael meninggalkan tiga orang anak, Prince Michael (12), Paris (10), dan Prince Michael II (10).

Tuesday, 2 September 2014

Kisah John Lennon

John Winston Lennon (9 Oktober 1940 – 8 Desember 1980) paling dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles. Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya dan mcCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat baik. Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, ia juga sukses dengan karir solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian dunia.
john_lennon
Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya yang sinis dalam film-film seperti A Hard Day’s Night (1964), dalam buku yang ditulisnya seperti In His Own Write, konferensi pers dan wawancara. Ia menggunakan kepopulerannya untuk kegiatannya sebagai aktivis perdamaian, seniman dan penulis.
Lennon dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell di tahun 1962 dan seniman Jepang, Yoko Ono di tahun 1969. Ia memiliki dua orang anak, Julian Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman, penggemarnya yang gila.
1940-1957
John Winston Lennon lahir pada tanggal 9 Oktober 1940 di Liverpool, dari pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon. Alfred seorang pelaut yang sering berpergian dan jarang kembali ke Liverpool. Bahkan ia tidak hadir pada saat John kecil lahir. Konon, pada malam Lennon lahir, sedang terjadi serangan Jerman atas Inggris pada Perang Dunia II. Didorong oleh kejadian ini, dan juga kekaguman Julia pada Winston Churchill, bayi itu pun diberi nama tengah Winston, dari nama Perdana Menteri Inggris yang tenar itu.
Lennon kecil hidup dalam pengasuhan ibunya. Julia kemudian bertemu dengan John Dykins, dan kemudian ia dan Lennon pindah tinggal bersama pria itu di sebuah apartemen kecil. Perilaku ini menjadi gunjingan orang di Liverpool, karena Julia masih berstatus sebagai istri Alfred Lennon. Kakak tertua Julia, Mimi Smith, akhirnya memaksa untuk memboyong John kecil tinggal bersamanya. Pada tahun 1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon untuk liburan bersama ke Blackpool. Julia dan John mengetahui hal ini, lalu mengikuti mereka. Di Blackpool, Lennon dihadapkan pada 2 pilihan untuk mengikuti ayahnya atau ibunya. Lennon memilih untuk mengikuti ayahnya, namun ketika ibunya berbalik dan akan pergi, ia pun menangis dan menghampiri ibunya.
Masa mudanya dihabiskan John bersama keluarga Smith; Mimi dan suaminya, George. Mimi adalah seorang bibi yang sangat keras dan tegas dalam mendidik Lennon kecil. Julia masih sering mengunjungi John, dan begitu pula John yang sering mengunjungi Julia di apartemennya bersama Dykins. Pertemuan-pertemuan inilah yang mengenalkan John pada banjo dan sedikit piano. Julia pula yang membelikan Lennon gitarnya yang pertama. Mimi dikenal sangat skeptis terhadap kegemaran Lennon bermain gitar. “Gitar memang oke, John, tapi kamu tidak bisa hidup dari itu.” Beberapa tahun kemudian, ketika Lennon telah sukses, ia menghadiahkan Mimi sebuah plakat emas bertuliskan kata-kata tersebut.
Kejadian menyedihkan dialami Lennon ketika ibunya meninggal tertabrak mobil di dekat rumah Mimi, di depan mata Lennon yang saat itu masih berusia 17 tahun. Sifat anti pihak penguasa mungkin bermula dari peristiwa ini. Ibunya meninggal dunia karena kecerobohan seorang polisi mengendara dalam keadaan mabuk, kendati demikian polisi tersebut lepas dari segala tuntutan. Lennon dikenal sebagai badut kelas di sekolah. Di kelas ia hanya menggambar kartun guru-gurunya dan melucu. Rapornya sangat buruk, dan akhirnya ia masuk ke Liverpool College of Art. Di sinilah ia bertemu dengan Cynthia Powell, yang kemudian menjadi istrinya yang pertama. Di college, ia tetap tidak serius dan akhirnya keluar sebelum menyelesaikan pendidikannya.

john_lennon
john_lennon
1957-1960 : The Quarrymen dan The Silver Beetles
John Lennon memulai The Quarrymen di tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan yang juga teman Lennon.
Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat dalam rasa ‘senasib’ karena keduanya kehilangan ibu mereka di masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun. Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah ‘Hello Little Girl’ yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmost di tahun 60an.
Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen.
Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu “That’ll be the Day”, lagu Buddy Holly, dan “In Spite of All The Danger”, sebuah instrumental karangan McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi di tahun 1994, lewat album Anthology.
1960-1970
Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama ‘The Beatles’, nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah klab di Hamburg. Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di bawah umur untuk bekerja di sana.
john-lennon
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah The Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan merekam ‘My Bonnie’ bersama Tony Sheridan. Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat di Hamburg karena gangguan otak.
The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini, pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik NEMS di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman ‘My Bonnie’ yang direkam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles, dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di Decca Records.
Akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di bawah pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin. Syarat yang diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap kurang berkompeten. Best kemudian diganti oleh Ringo Starr (nama aslinya Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnay bergabung dengan Rory Storm & the Hurricanes. The Beatles meluncurkan singel ‘Love Me Do’ yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, ‘Please Please Me’, menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.
Kesuksesan ini terus berlanjut. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun ‘I Wanna Hold Your Hand’ di tahun 1964 adalah singel pertama yang berhasil menembus industri musik Amerika Serikat, sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai ‘British Invasion’. Sejak saat inilah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru. Konser mereka selalu dipadati fans yang sangat fanatik, yang mengejar-ngejar band ini ke mana pun mereka pergi. Teriakan fans membuat The Beatles bahkan tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.
Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live di masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
Setelah kematian Epstein di tahun 1967, Lennon adalah orang yang tidak senang akan tindakan McCartney yang mengambil alih kepemimpinan band itu. Ia membenci proyek-proyek yang dipimpin McCartney, seperti film Magical Mystery Tour dan Let It Be. Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada proses rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan album White Album di tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
The-Beatles-music-254708_728_399
Setelah band ini bubar di tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.
1970-1980
Saat ia masih bergabung dengan The Beatles, Lennon (bersama Yoko Ono, istrinya) merekam tiga album eksperimental, Unfinished Music No. 1 : Two Virgins, Unfinished Music No. 2 : Life with the Lions, dan Wedding Album. Album solo pertamanya, di luar ketiga proyek tersebut adalah Live Peace di Toronto 1969, dengan Plastic Ono Band. Ia juga merekam tiga singel, anthem anti-perang “Give Peace a Chance”, “Cold Turkey”, dan “Instant Karma”. Setelah bubarnya The Beatles di 1970, Lennon meluncurkan album John Lennon/Plastic Ono Band. Lagu “God” menuliskan orang-orang dan hal-hal yang tidak dipercayai Lennon – berakhir dengan “Beatles”.
Album Imagine menyusul di tahun 1971, dan lagu dengan judul yang sama menjadi anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang. Videonya direkam serba putih (pakaian putih, piano putih,ruangan p[utih). Ia menulis "How Do You Sleep?" sebagai serangan pada McCartney, dan menampilkan George Harrison pada gitar. Namun kemudian Lennon mengklaim lagu tersebut adalah tentang dirinya sendiri.
Sometime in New York City (1972) lantang dan secara eksplisit berbau politik, dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi rasial, peran Inggris terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya sendiri dalam memperoleh Green Card di Amerika Serikat. Lennon telah tertarik pada politik sayap kiri sejak akhir tahun 1960.
Pada tanggal 30 Agustus 1972, Lennon dan band pendukungnya, Elephant's Memory, tampil dalam dua konser di Madison Square Garden di New York. Ini adalah penampilan konser penuh Lennon yang terakhir.
Lennon dan Ono sempat berpisah untuk beberapa minggu. Lennon pindah ke California, dan memulai periode yang disebutnya sebagai 'lost weekend' (walaupun sebenarnya ini berlangsung sekitar 18 minggu). Lennon meirlis Mind Games di tahun 1973, yang dikreditkan pada "The Plastic U.F. Ono Band". Ini juga album solo pertama yang diproduksi Lennon tanpa input dari Yoko. Lennon menulis "I'm the Greatest" untuk album Ringo Starr, 'Ringo', dan merekam versinya sendiri dari lagu itu (yang terdapat pada album 'John Lennon Anthology'). Perilaku Lnenon pada masa ini sangat buruk, dengan banyak malam dihabiskan di tempat pemabuk. Lagu-lagu dalam periode ini (terdapat pada Mind Games dan Walls and Bridges memuat nada meminta maaf yang sepertinya ditujukan pada Ono. Dari saran Ono, Lennon mengambil May Pang sebagai asisten dan kekasihnya pada masa ini.
Lennon tampil sebagai tamu kejutan pada konser Elton John di Madison Square Garden di mana mereka menampilkan "Lucy in the Sky with Diamonds", "Whatever Gets You Thru The Night", dan "I Saw Her Standing There" bersama. Ini adalah penampilan konser terakhirnya di depan audiens rock. Kebetulan, Yoko Ono hadir pada konser itu, dan setelah pertemuan di belakang panggung, keduanya kembali bersama. Setelah penampilan itu, Lennon pergi ke Florida dan menandatangani pembubaran The Beatles secara hukum. Kemudian Lennon kembali tinggal bersama Yoko Ono, dan Ono hamil dengan putra pertama mereka.
Di tahun 1975, Lennon meluncurkan album Rock 'n' Roll, yang berisi versi kover dari lagu-lagu artis lain. Album ini tidak diterima dengan baik oleh banyak kritikus, namun memuat sebuah lagu yang banyak dipuji, "Stand By Me". David Bowie memperoleh posisi nomor satu di tangga lagu Amerika Serikatnya yang pertama (di tahun 1975) dengan lagu "Fame", yang juga ditulis oleh Lennon (yang juga mengisi vokal dan gitar) dan Carlos Alomar.
Lennon tampil pada penampilan musikal publiknya yang terakhir di ATV, 18 April 1975, menampilkan "Imagine" dan "Slippin' and Slidin" dari LP Rock 'n' Roll. Dan pada 9 Oktober 1975 - ulang tahun Lennon yang ke-35 - putranya Sean Taro Ono Lennon lahir, dan Lennon pun berhenti dari bisnis musik untuk merawatnya.
Masa istirahat Lennon berakhir di tahun 1980, tahun di mana ia menulis banyak lagu saat liburan ke Bermuda, dan mulai berpikir untuk merekam album baru. Lennon dan Ono pun akhirnya memproduksi album Double Fantasy, album konsep yang fokus pada hubungan mereka. Nama album ini diinspirasikan dari spesies yang dilihat Lennon di Bermuda Botanical Gardens; ia menyukai nama itu dan berpikir bahwa itu adalah deskripsi yang sempurna bagi pernikahannya dengan Ono.
Pasangan Lennon memulai kembali wawancara-wawancara dan perekaman video untuk mempromosikan album itu. Walaupun Lennon berkata pada wawancara bahwa ia tidak pernah menyentuh gitar selama 5 tahun, beberapa lagu seperti "I'm Losing You" dan "Watching the Wheels" dikerjakan di rumahnya. "(Just Like) Starting Over" pun mendaki tangga lagu, dan Lennon mulai berpikir tentang tur keliling dunia.
Menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan ketidaksenangannya akan autobiografi George Harrison, I Me Mine. Menurut Ono, ia juga tidak senang karena lagu-lagu McCartney seperti "Yesterday", "Hey Jude", dan "Let It Be" lebih banyak dinyanyikan artis lain daripada lagu yang diciptakannya.
Lennon ditembak mati Mark David Chapman di depan apartemennya di New York, pada tanggal 8 Desember 1980.
Kehidupan Pribadi
Pada salah satu wawancara terakhirnya, di bulan September 1980, tiga bulan sebelum wafatnya, Lennon berkata bahwa ia selalu 'macho' dan tidak pernah mempertanyakan sikap chauvinisnya terhadap wanita hingga ia bertemu Ono. Lennon selalu jauh dengan putra pertamanya, Julian, namun sangat dekat dengan putra keduanya, Sean, dan menyebutnya 'kebanggaanku'. Pada saat-saat terakhir hidupnya, ia mengambil peran sebagai 'houseband' atau 'ayah rumah tangga' dan berkata bahwa ia lebih berperan sebagai istri dan ibu dalam hubungan mereka.
Cynthia dan Julian Lennon
Cynthia Powell bertemu Lennon di Liverpool Art College di tahun 1957. Setelah mendengar komentar Lennon yang lebih menyukai gadis yang berpenampilan seperti Brigitte Bardot, Powell mengubah warna rambutnya menjadi pirang. Hubungan mereka berawal dari pesta college sebelum liburan musim panas ketika Lennon mengajak Cynthia pergi ke pub bersamanya. Saat itu, Cynthia telah bertunangan dengan laki-laki lain, fakta yang membuat ia menolak ketika Lennon mengajaknya berdansa. Lennon menjawab, "Aku tidak memintamu untuk menikahiku, kan?" Walaupun Lennon mengabaikan Cynthia selama sisa waktu pesta itu, Lennon mengajaknya bicara saat Cyn akan pulang, meraih tangannya dan membawanya ke ruangan yang disewa Stuart Sutcliffe, di mana mereka berhubungan seks.
Kecemburuan Lennon seringkali berakibat munculnya sikap agresif dan kejamnya terhadap Cynthia, seperti ketika Lennon memukulkan kepala Cyn ke dinding setelah melihat Cynthia berdansa dengan Stuart Sutcliffe. Cynthia putus dengan Lennon selama tiga bulan, namun hubungan mereka tersambung kembali setelah Lennon meminta maaf. Cyntiha mengunjungi Lennon di Hamburg selama dua minggu di tahun 1960, namun di tahun 1961 Lennon meninggalkannya di rumah dan pergi liburan ke Paris dengan McCartney.
Pada pertengahan tahun 1962, Cynthia menyadari bahwa ia hamil. Lennon melamarnya, namun ketika ia memberitahu bibinya Mimi Smith, ia berteriak pada Lennon untuk tidak melakukannya. Lennon dan Cynthia menikah pada tanggal 23 Agustus 1962 di Mount Pleasant Register Office di Liverpool. Mimi tidak menghadiri upacara itu.
Pada tanggal 8 April 1963, John Charles Julian Lennon lahir di Sefton General Hospital. John tidak melihat Julian hingga seminggu setelah ia lahir, karena komitmen yang dibuatnya dengan The Beatles. Kelahiran putra John dan pernikahannya dengan Cynthia dirahasiakan dari publik, karena pemikiran Brian Epstein bahwa keberadaan mereka dapat mengganggu imej John di depan fans-fans Beatles.
Menurut Cynthia, pada wawancara tahun 1995, ada masalah-masalah dalam pernikahan mereka karena tekanan akibat ketenaran The Beatles dan tur yang terus menerus, serta Lennon yang semakin sering menggunakan obat-obatan. Pernikahan mereka ada di ujung tanduk ketika Cynthia kembali dari liburan di Yunani dengan teman-temannya, dan melihat John dan Yoko ada di tempat tidur bersama. John tidak menyangsikan hal itu, namun ketika Cynthia meninggalkan tempat itu, John menelponnya dan berkata "Aku tidak mengerti kenapa kamu pergi". Akhir pernikahan mereka adalah ketika John menolak pergi untuk liburan keluarga, dan kemudian tampil di koran-koran, mempublikasikan hubungannya dnegan Yoko.
Hubungan Lennon dengan Julian sangat jauh. Julian malahan lebih merasa dekat dengan McCartney dibanding dengan ayahnya sendiri. Lennon muda kemudian berkata, "Aku tidak pernah ingin tahu kenyataan tentang bagaimana ayahku bersamaku. Beberapa omongan buruk dikatakannya tentang aku.. seperti ketika ia bilang aku keluar dari botol whiskey di malam Minggu. Hal-hal tentang itu. Menurutmu, di manakah cinta pada kata-kata itu? Paul dan aku cukup sering pergi bersama... lebih sering daripada ayahku. Kami punya persahabatan yang baik, dan sepertinya ada lebih banyak fotoku dan Paul bermain bersama di masa itu daripada fotoku dan ayahku."
Ketika Lennon pindah ke New York di tahun 1971, Julian tidak melihatnya hingga 1973. Dengan didorong May Pang, akhirnya Julian pergi mengunjungi John dan May di Los Angeles. Sejak saat itu, Julian mulai bertemu ayahnya secara rutin, dan bermain drum pada "Ya Ya" dari album Lennon, Walls and Bridges. Lennon juga membelikan Julian sebuah gitar pada ulang tahunnya yang ke 11 di tahun 1974 dan mendorong minatnya di musik.

Lennon pernah berkata, "Sean adalah anak yang direncanakan, dan hal itu membuat banyak perbedaan. Cintaku pada Julian sebagai seorang anak tidak kurang daripada Sean. Ia tetap putraku, tak peduli apakah ia keluar dari botol whiskey atau karena saat itu tidak ada pil. Ia ada di sini, ia milikku, dan ia selalu begitu."
Kedua putra Lennon memiliki karir bermusik setelah wafatnya.
Yoko Ono
Pada tanggal 9 November 1966, setelah tur The Beatles yang terakhir, dan setelah Lennon menyelesaikan perekaman film How I Won the War, Lennon mengunjungi pameran seni Yoko Ono di Indica Gallery, di Masons's Yard, London. Lennon memulai hubungannya dengan Ono di bulan Mei 1968 setelah kembali dari India. Cynthia mengajukan cerai beberapa bulan kemudian, didasarkan pada perselingkuhan Lennon dengan Ono. Lennon dan Ono menjadi tak terpisahkan, bahkan saat sesi-sesi rekaman The Beatles.
Media massa bersikap kurang baik pada Ono - menulis artikel-artikel yang memojokkan dia, dengan beberapa nada rasis - dan menyebut dia 'jelek'. Lennon yang marah, berkata bahwa tidak ada John dan Yoko, namun mereka adalah satu orang; 'JohnandYoko'. Kehadiran Ono tiap hari di studio membuat suasana intern The Beatles pada masa perekaman album White Album di tahun 1968 semakin memanas.
Pada akhir tahun 1968, Lennon dan Ono tampil dengan nama 'Dirty mac' pada Roll and Roll Circusnya Rolling Stones. Selama dua tahun terakhir Lennon di The Beatles, ia menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Ono, mengikuti portes-protes publik menentang Perang Vietnam. Lennon mengirim kembali medali MBEnya, yang diberikan Ratu Elizabeth pada tahun 1965, sebagai bentuk protes atas keikutsertaan Inggris pada perang di Nigeria, serta dukungan negara tersebut pada Perang Vietnam.
Pada tanggal 20 Maret 1969, Lennon dan Ono menikah di Gibraltar, dan menghabiskan bulan madu mereka di Amsterdam pada acara yang dinamakan '"Bed-In" for peace'. Di belakang tempat tidur mereka terdapat poster-poster yang bertuliskan "Hair Peace. Bed Peace." Mereka menggelar aksi itu kmebali di Montreal, di mana keduanya, bersama musisi-musisi lainnya, merekam "Give Peace a Chance", lagu yang kemudian menjadi salah satu anthem pergerakan untuk perdamaian. Beberapa saat setelah pernikahannya, Lennon mengubah namanya menjadi John Winston Ono Lennon. Ia juga menulis lagu "[The Ballad of John and Yoko]“, yang menceritakan tentang pernikahan mereka. Lagu itu direkam bersama McCartney.
May Pang
Di tahun 1973, Yoko mendekati May Pang, asisten pribadi mereka, meminta Pang untuk “bersama dengan John, membantunya, dan memastikan ia mendapatkan apa yang ia inginkan”. Yoko kemudian mengusir Lennon keluar dari rumah. Lennon dan Pang pindah ke Los Angeles – periode yang sering disebut sebagai “the lost weekend”, walau masa ini berlangsung hingga awal tahun 1975. Selama masa ini, Pang mendorong Lennon untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan putranya, Julian Lennon. Pang juga menjalin persahabatan yang baik dengan Cynthia Lennon.
Setelah tiba di Hollywood, Lennon bergabung kembali bersama produser Phil Spector dan mulai menggarap LP Rock ‘n’ Roll. Pada masa ini, Lennon juga sering mabuk-mabukan dan pesta drugs bersama teman-temannya, di antaranya Harry Nilsson, Keith Moon, Ringo Starr, Alice Cooper, Micky Dolenz dan teman-teman mereka yang lain.
Lennon kembali ke pelukan Yoko Ono di awal tahun 1975.
Ayah Rumah Tangga
Pada tanggal 9 Oktober 1975 – ulang tahun John Lennon yang ketiga puluh lima – Yoko Ono melahirkan putra mereka Sean Ono Lennon setelah tiga kali keguguran. Menyesal akan hubungan buruk yang dimilikinya dengan putra pertamanya Julian, Lennon memutuskan untuk pensiun dari musik sehingga ia dapat mendedikasikan dirinya pada kehidupan keluarga.
Di tahun 1976, status imigrasi U.S. Lennon akhirnya selesai, setelah lama berkutat dengan pemerintahan Richard Nixon yang juga melibatkan investigasi FBI – penyadapan telepon dan agen-agen yang seirng mengikuti Lennon. Ketika Jimmy Carter menjadi Presiden di tanggal 20 Januari 1977, Lennon dan Ono diundang menghadiri pesta penobatan, menandai akhir dari perseteruan antara pemerintahan Amerika Serikat dengan Lennon. Setelah itu, Lennon jarang terlihat di publik hingga 3,5 tahun kemudian, saat ia ‘kembali’ di tahun 1980.
Hubungan dengan ayahnya
Saat Beatlemania terjadi di seluruh dunia, John tidak pernah melihat atau mendengar berita dari ayahnya, Freddie Lennon, sejakia berusia 5 tahun. Ketika Freddie menyadari bahwa putranya adalah John Lennon yang terkenal, anggota The Beatles, ia akhirnya menemui John di sela-sela syuting film. John tidak menerima kunjungan ini dengan baik dan menyuruh Freddie pergi. Kemudian John menjadi lebih hangat dan mereka bertemu beberapa kali selama tahun-tahun berikutnya, hingga tahun 1969 ketika John menyuruh Freddie untuk keluar dari rumahnya. John tidak berbicara dengan ayahnya lagi sejak tahun 1976, ketika ia mendengar bahwa Freddie sekarat. John menelepon Freddie di ranjangnya, dan mereka berbaikan kembali.

Sunday, 3 August 2014

Kisah Mick Jagger

Sir Michael Phillip ‘Mick’ Jagger atau Ia dikenal sebagai penyanyi rock, aktor, penulis lagu, produser film dan pengusaha. Dia juga terkenal sebagai pentolan grup rock legendaris asal Inggris The Rolling Stones. Kebesaran Jagger dapat dikatakan dari nol, karena keteguhan dan ketekunan lagu-lagunya hit dan melegenda. Ia mengaku banyak belajar dari Tina Turner dan musisi besar lainnya. Hal ini pantas jika single debutnya diberi judul Memo from Turner (November 1970). Sementara dalam karir solonya Jagger berhasil merilis She’s the Boss (25 February 1985), Primitive Cool (14 September 1987), Wandering Spirit (8 February 1993) dan Goddess in the Doorway (19 November 2001).
Sedangkan kariernya dalam film dibuktikan dengan membintangi puluhan film. Di antaranya PERFORMANCE (1968), NED KELLY (1970), WINGS OF ASH (1978), RUNNING OUT OF LUCK (1987), FREEJACK (1992), BENT (1997), THE MAN FROM ELYSIAN FIELDS (2001) dan MAYOR OF THE SUNSET STRIP (2003). Kalau membaca biografi Mick Jagger versi bahasa Inggris, Anda akan mendapati kalau vokalis The Rolling Stones ini setidaknya sempat berhubungan dengan empat orang wanita berbeda yang memberikannya tujuh orang keturunan. Tak heran jika Jerry Hall, salah satu wanita yang sempat dekat dengan Jagger menganggap rocker ini sebagai pemangsa seksual.
Dalam sebuah buku yang mengungkap perjalanan hidup Mick Jagger, Jerry Hall sempat berujar kalau Mick Jagger adalah sexual predator. Kalau sebelumnya Mick sempat kecanduan obat-obatan terlarang, belakangan Mick rela meninggalkan obat demi seks. Itu juga alasan kenapa Jerry Hall memutuskan meninggalkan Mick Jagger. “Mick saat itu tidak sedang tur dan karena itu dia punya banyak waktu luang. Dia jadi sering pergi tanpa saya,” ujar Jerry Hall yang sempat memberikan empat anak buat Mick Jagger. Dalam berita yang sama Splash News juga menyebutkan kalau Mick Jagger tak pernah mengakui kalau ia punya hubungan dengan wanita lain meski saat itu pemberitaan di media sangat gencar.
Jagger dan Angelina Jolie sempat jadi sepasang kekasih sekitar tahun 1997 lalu. Tidak ada orang yang tahu memang karena menurut sang penulis, informasi ini ia dapat dari sumber yang sangat dekat dengan Angelina Jolie. Dalam buku berjudul BRAD PITT AND ANGELINA JOLIE: THE TRUE STORY itu Jenny menyebutkan kalau hubungan Angelina Jolie dan Mick Jagger ini berawal ketika Angelina menjadi model dari video klip The Rolling Stones yang berjudul Anybody Seen My Baby? di tahun 1997 lalu. Bahkan menurut Jenny bukan sekali itu saja Angelina punya affair dengan vokalis The Rolling Stones ini. Tahun 2003 lalu keduanya sempat terlibat hubungan spesial lagi.
Menurut Splash News, Jenny Paul memastikan bahwa sumber informasinya cukup bisa dipercaya karena di antara beberapa source yang ia pakai ada nama Texas Terri, punk rocker sahabat baik Angelina, dan juga mantan kekasih dari ibu Angelina Jolie yang tak disebutkan namanya. Tak cuma hubungan antara Angelina dan Mick Jagger saja yang diungkap Jenny Paul lewat biografi ini. Konon, sekitar tahun 2004, Angelina Jolie juga sempat mengencani Colin Farrell setelah keduanya bermain dalam film ALEXANDER. Benar atau tidak, belum ada tanggapan baik dari Angelina Jolie maupun Mick Jagger dan Colin Farrell.
Johnny Depp pernah ingin menggandeng Mick Jagger untuk membintangi film PIRATES CARIBBEAN. Aktor nyentrik ini akan kembali memerankan kapten Jack Sparrow di film bajak laut ini untuk keempat kalinya. Sebelumnya produser film meng-casting salah satu personel The Rolling Stone, Keith Richards untuk memerankan ayah Sparrow di film ketiga. Dan sekarang mereka berharap bisa mengajak pentolan grup band ini, Jagger.
Sebuah sumber seperti dikutip Daily Express mengatakan: “Johnny sekarang bekerja sama dengan Disney untuk lanjutannya. Dan dia memberikan banyak ide. Salah satu dari ide yang menyenangkan ini termasuk Mic bersama Keith sebagai bajak laut yang lebih tua. Dia pikir mereka akan terlihat sempurna.” Depp pernah mengaku kalau dandanannya dan gayanya sebagai bajak laut Jack Sparrow terinspirasi dari penampilan rocker gaek, Keith Richards. Rocker ini akhirnya menerima peran sebagai ayah Jack dalam film blockbuster ini di seri ketiga.

Thursday, 26 June 2014

Kisah Matt Shadow



Matthew Charles Sanders (lahir di Huntington BeachCaliforniaAmerika Serikat31 Juli 1981; umur 32 tahun; lebih dikenal dengan nama M. Shadows) adalah pengarang lagu dan penyanyi dari Amerika Serikat. Dia mendirikan grup musik rock Avenged Sevenfold bersama Zacky Vengeance, Jimmy "The Rev" Sullivan, dan Matt Wendt. Kemudian teman Sullivan, Synyster Gates, bergabung menjadi guitarist. Shadows memiliki jenis suara bariton tinggi dan terkenal karena suara yang terdengar serak kasar dan nyaring dengan teriakan khas.
Shadows mulai bermain piano sejak kecil, lalu ketika ia beranjak dewasa dia mulai menyukai musik rock dan mulai bermain gitar. Matt Shadows menikah dengan Valary DiBenedetto, saudara kembar dari pacar Synyster Gates, Michelle DiBenedetto. Matt bertemu Valary ketika mereka berada di kelas 6.

Monday, 5 May 2014

Kisah Matthew Tuck


Matthew adalah Idiot Yang Bersinar. Siapa yang bisa mengira? siapa yang bisa menebak jika seseorang yang sangat IDIOT bisa menjadi seorang gitaris ternama di dunia. Berawal dari rasa ingin tahu yang kuat dan belenggu dari kedua orang tua angkatnya.Seorang anak kecil bernama Matthew Tuck yang menurut guru-guru di sekolahnya bodoh dan kurang di sukai oleh teman-temannya mulai tumbuh dewasa dan memiliki berbagai cita-cita dan beribu harapan. Anak yang kini mulai menginjakkan kakinya pada kelas 5 sekolah dasar.

Di hari pertama ia masuk kelas, ia telah mendapatkan ejekan-ejekan yang cukup membuatnya sakit hati, hingga suatu hari ia mulai merasa bahwa dirinya telah tertinggal oleh zaman.Diapun mulai bisa merasakan betapa pentingnya ilmu penetahuan bagi hidupnya agar dia tidak termakan oleh waktu. Ia pun menatap hari-harinya dengan penuh semangat yang membara.Tiba saatnya Ujian kenaikan kelas yang harus dihadapi oleh setiap siswa yang bersekolah.

Hari demi hari berlalu dan sampailah pada hari pengumuman hasil ujian. Sang guru mulai memanggil satu par satu siswanya. Ketika pada saat gurunya memanggil nama Matthew Tuck ia pun langsung berdiri dan memandangi wajah gurunya.

Gurunya yang biasanya memandamg dia dengan gelisah seperti menyimpan kemarahan tapi kali ini beda gurunya memandangnya dengan senyuman khas orang yang sedang merasa puas. Langkah-langkah terus bergulir dan matthew mengambil raportnya, pada saat Matthew memegang rapornya gurunya berkata
“Hebat Matt teruskanlah trend positifmu ini”

Semua yang ada di kelaspun bengong melihat sang guru itu. Mereka semua tidak menyadari bahwa si Matt mendapatkan nilai sempurna pada semua mata pelajaran yang ada. Bermula dari kejadian itu dia menjadi lebih semangat hingga lulus sekolah dasar dendan nilai yang so amazing…

Pada tahun pertama dia di junior high school ternama di Wales dia mulai belajar musik. Dia mulai bermain gitar akustik milik kakaknya yang telah meninggalkannya. Dia hanya hidup seorang diri di Wales. Dia mempelajari gitar itu dengan menirukan tokoh-tokoh idolanya. Dia selalu berkata dalam hatinya
“Do The Best from The Best “

Dengan semangat yang sangat berapi-api dia mulai menunjukkan kemampuanya bermain gitar di depan teman-teman seangkatannya sehingga teman-temanya pun berkata

“Your Play So Wonderfull,You are like Led Zeppelin Junior “

Matthew hanya menanggapinya dengan senyuman. Dia meneruskan usahanya hingga dia masuk ke senior high school khusus seni.Pada saat dia akan lulus dari sekolah itu, dia mewakili sekolahnya di suatu lomba dan menjadi gitaris terbaik dengan menyabet peringkat ke-5.

Menurut Led zeppelin sebagai juri pada saat itu Matthew sangat berpotensi menjadi legenda gitar terbaik.Padahal dalam ajang lomba yang dia ikuti pada saat itu dia termasuk peserta termuda. Dan diapun mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya ke sekolah seni no.1 di dunia.Di sana dia mendapatkan banyak teman baru yang sangat menghormatinya.Kondisi itu berbanding terbalik dengan saat dia masih di sekolah dasar.

Dari banyak teman baru yang dia miliki sekarang ada empat orang yang menjadi sahabat dekatnya hingga membuat sebuah bandn yang bernama Bullet For My Vallentine yang bisa di singkat BFMV/B4MV , bersama Michael Paget, Jason James, Michael Thomas.
Matthew terus mengembangkan sayap-sayap dari band tersebut.Hingga akhirnya satu album tercipta yang berjudul The Posion , album tersebut turut mengangkat nama Bullet For My Vallentine yang terjual lebih dari 60.000 kopi.

Dengan album itu pula BFMV mengikuti parade band ter-favorit yaitu Rock Amring.Mereka berkata
”Ini sememua diluar dugaan, thank’s a lot my lovely god” gumam Matthew.

Diapun tidak pernah membayangkan semua yang telah di dapatkannya sekarang. Dulu ketika dia masih kecil dia sering di maki bodoh, idiot, payah, dll.

”Akhirnya saya bisa membuktikan pada dunia kalau saya bukan anak BODOH seperti yang kalian semua pikir.Kebodohan saya pada saat itu hanya sebuah awalan dari kejeniusan saya.”
Detik, menit, jam, hari, bulan berlalu mereka berempat mengeluarkan album barunya yang semakin baik berjudul Hand Of Blood . Album keduanya ini kembali mengangkat tinggi-tinggi nama Bullet For My Vallentine hingga menjadi sebuah band yang di perhitungkan.

Tak cukup puas dengan itu mereka mengeluarkan album ketiga 5 bulan setelah di nobatkan sebagai one of king metalcore band oleh sang legenda Axl.

Album itu berjudul Scream Aim Fire yang kembali berhasil merebut hati para B4MV holic hingga album itu terjual 120.000 kopi, dua kali lipat dari album pertamanya.

Avenged sevenfold yang sebelumnya berada diatas posisi BFMV kini tergusur dari singgahsananya dan harus merelakanya pada Bullet For My Vallentine.

Synyster Gates girtaris dari Avenged Sevenfold berkata :


”Mereka lebih baik dari kami (Avenged Sevenfold) mereka layak mendapatkan itu semua”

Hingga sekarang BFMV tetap konsisten hingga mendapatkan gelar The Masters of Rock Amring mereka mengugguli Atreyu yang diperkirakan lebih baik dari BFMV.Dari segala prestasinya itu BFMV mendapatkan tawaran untuk ujuk gigi di hadapan dunia, dengan bermain 1 hari penuh tanpa istirahat, kecuali hanya makan saja.Merekapun berhasil melewati tantangan itu dengan baik. Para B4MV holic mengatakan
”GO.GO.GO BFMV,we’re love you”.


Sekian Kisah Dari Matthew Tuck Terima kasih :D 
KEEP ROCK N ROLL