Showing posts with label Sejarah Band. Show all posts
Showing posts with label Sejarah Band. Show all posts

Sunday, 12 October 2014

Sejarah Suicide Silence

Suicide Silence adalah band Amerika Serikat bergenre Extreme Metal/Deathcore berasal dari kota Riverside, California. Band ini terdiri dari Mitch Lucker »» Vokalis, yang meninggal pada tanggal 01 November 2012 dalam sebuah kecelakaan sepeda motor pada usia 28 tahun, Chris Garza dan  Mark Heylmun »» Gitaris, Alex Lopez »» Drumer, dan Daniel Kenny »» Bassist. Di bentuk pada tahun 2002, mereka telah merilis tiga album studio, satu EP dan tujuh musik video. Mereka telah mendulang banyak pujian dan review yang menguntungkan karir mereka, bahkan selama tahun 2009 mereka di anugrahi Golden God Award dari majalah Revolver untuk “Best New Talent”
Pada saat di bentuk tahun 2002, Suicide Silence hanyalah proyek sampingan bagi sebagian besar anggotanya waktu itu. Band ini tampil di show lokal dengan formasi waktu itu adalah Chris Garza dan Rick Ash sebagai gitaris, Mike Bodkins sebagai pembetot Bass, Josh Goddard sebagai penggebuk drum serta dua vokalisMitch Lucker dan Tanner Womack. Tidak begitu lama setelah penampilan pertama mereka, Womack di pecat dari band dan mereka merilis demo pertama mereka tahun berikutnya. Mereka merilis demo kedua pada tahun 2004. Seiring berjalannya waktu, para anggota band ini mulai serius dengan band mereka dan tidak menganggap sebagai proyek sampingan lagi. Bahkan mereka berniat merilis demo ketiga dan terakhir pada tahun 2006 yang setelah itu merilis sebuah EP yang berjudul Suicide Silence EP yang di rilis melalui perusahaan rekaman Third Degree Records dan kemudian di rilis ulang di Inggris melalui label Inggris Deep End Records. Drumer Josh Goddard hengkang dari band dan di gantikan posisi nya oleh  Alex Lopez yang merupakan mantan gitaris dari band Blacheart Eulogy danThe Funeral Pyre sebelum dia bergabung dengan band ini.
Dua tahun kemudian mereka teken kontrak dengan Century Media dan merilis debut full length album pertama mereka The Cleansing. Album ini di Mix oleh Tue Madsen, di produseri oleh John Travis dan artwork nya oleh Dave McKean. Album ini menembus posisi nomor 94 di Billborad 200, terjual 7250 kopi pada minggu pertama rilisnya. Penjualan pada minggu itu di gabung kan dengan penjualan lain menjadikan The Cleansing album debut yang terjual paling banyak sepanjang sejarah Century Media. Dengan kesuksesan debut album mereka ini, Suicide Silence mendapat bagian untuk tampil di Mayhem Festival yang di langsungkan pada musim panas 2008. Kemudian, mereka melakukan tur bersama Parkway Drive dan Bury Your Dead setelah mengalami tur yang sukses sepanjang Amerika dengan band yang sama. Suicide Silence ikut tur ke Australia bersama Parkway Drive, A Day To Remember, dan The Acacia Strain pada pertengahan tahun 2008 dan selama masa itu mereka juga ikut tampil di Sweat Fest. Pada titik ini mereka telah merengkuh para fans di seluruh dunia. Dan ketika pulang kembali ke kampung halaman setelah menyelesaikan tur yang melelahkan, mereka merilis single cover yang berjudul Green Monster.
Segera setelah tampil di Mayhem Festival  pada pertengahan musim panas 2008, di profil mySpace mereka di tulis bahwa mereka akan menulis album baru. Yang sekaligus manjadi hal yang di pastikan untuk muncul nya album full mereka yang kedua. Pada tanggal 26 Juni 2008, Mitch Lucker muncul di Headbangers Ballblog podcast. Dalam wawancaranya, dia mengatakan bahwa album ini akan di rekam melalui trek, sebagai kebalikan dari rekaman Live, seperti The Cleansing. Dia juga mengatakan “Album ini akan menyingkirkan The Cleansing“. Seorang produser bernama Machine di pilih band ini untuk menjadi produser album ini. Judul album ini di ungkapkan adalah No Time To Bleed.
Suicide Silence mulai merekam No Time To Bleed pada bulan Februari dengan di produseri oleh Machinei dan engineering oleh Will Putney. Selama tur Music As A Weapon dan Cleansing The Nation mereka mulai menampilkan lagu-lagu dari album No Time To Bleed, Your Creations, Lifted dan Wake Up. Berbulan- bulan sebelum di rilis nya album ini. Pada bulan April mereka menerima Golden God Award dari Revolver untuk “MOst Innovative Band” dan tampil di show award tersebut. Suicide Silence termasuk band yang tampil di tur Pedal To The MEtal pada tahun 2009, bersama band-band lain seperti Mudvayne, Statid-X, Bury Your DeadDope dan Black Label Society. Pada tahun yang sama mereka menerima Golden God Award mereka yang kedua.
Suicide Silence merilis No Time To Bleed pada tanggal 30 Juni 2009, melalui Century Media. Album ini mencapai puncak pada urutan ke 32 di Billboard 200, terjual 14 ribu kopi pada minggu pertama di Amerika serikat saja. Trek pembuka dari album ini Wake Up di rilis sebagai download digital, hanya EP termasuk lagu asli, penampilan Live lagu ini dan sebuah Remix yang di tangani oleh Shawn Crahan dari band Slipknot. Sebuah video musik juga di bikin untuk lagu ini dan tampil perdana di Fearnet.
Pada tahun 2011 Suicide Silence mulai melakukan persiapan untuk album ketiga mereka di Big Bear, California dengan seorang produser yang di pilih oleh band ini Steve Evetts. Selama bulan Maret, mereka tampil di dua festival, California’s Metal Fest dan seminggu kemudian di Nevada’s Extreme Thing, dan pada penampilan di dua festival ini mereka memberikan onfirmasi bahwa album ketiga ini akan di beri judul The Black Crown. Ketika di tanya oleh Kerrang! Luckermengungkapkan bahwa tema lirik di album ini lebih kearah pengalaman pribadi seperti yang di album No Time To Bleed dari pada tema anti agama yang di angkat di album The Cleansing. Lucker menerangkan “Saya masih memiliki kepercayaan dan pandangan yang sama, namun saya lebih terbuka untuk hal lain. Pada titik ini di kehidupan saya, Saya tidak melihat kebaikan dari membuat orang membenci Anda atas apa yang Anda ucapkan, Album ini untuk semua orang.
Even lain di harapkan pada musim panas, mereka termasuk formasi dari band-band yang akan tampil di acara ulang tahun ke empat Mayhem Festival lagi-lagi tampil di panggung extreme bersama grup metal lain seperti Machine Head, Triviumdan All Shall PerishSelama bulan Juli dan Agustus 2011. The Black Crownterjual 14.400 Keping pada minggu awal rilisnya di Amerika saja dan tembus di nomor 28 chart Billboard 200.
Suicide Silence mengusung aliran extreme Metal yang lebih di kenal dengan Deathcore, merupakan fusion dari Death Metal dan Metalcore. Mereka membawakan style ini karena dasar dari genre extreme metal lainnya seperti Black Metal, Grindcore dan Mathcore. Unsur Mathcore ini bisa di lihat dari perubahan kecepatan yang sering dan pewaktuan yang kompleks. Vokal nya Mitch Lucker pun berubah-ubah dari Death Growl dan High-Pitched Screamed Vocals yang di pakai di Black Metal. Drum nya pun sangat cepat, yang jelas terpengaruh dari Grindcore. Anggota band ini mengakui bahwa pengaruh musik mereka datang dari band-band seperti Meshuggah, Sepultura, Cannibal Corpse, Suffocation, Necrophagist, Nile, Slipknot, Deftones dan Korn.

Tuesday, 2 September 2014

Sejarah The Strokes


1. Julian Casablancas( Lead Vocal)
3

2. Nick Valensi ( Guitar, Backing Vocals)

3. Albert Hammond JR(Guitar , Backing Vocal)

4. Nikolai Fraiture( Bass guitar)
5. Fabrizio Moretti( Drums, Percussion)

Sejarah Awal.
The Strokes bermula dari Julian Casablancas (vocalist) , Nicak Valensi (guitarist), ama Fabio Mozaretti (drums)main band bareng selama di Dwight School , Manhattan. Nikolai Fraiture ( bass) udah jadi temen Julian Casanlancas sejak mereka sekolah bareng di Lycée Français de New York.
Sejak umur 13 tahun, Julian Casablancas udah di kirim ke Swiss untuk sekolah di Le Rosey. Sekolah boarding buat ningkatin perfoma ilmunya. Di Swiss Julian Casablancas ketemu Albert Hammond JR
(guitarist). Nantinya Hammond ke New York dan kuliah di New York University. Berbagi apartement sama Julian Casablancas. Mereka mulai band ama tempat yang terkenal di Manhattan Mercury Lounge. Akhirnya pemboking Mercuy Lounge mau untuk jadi manajernya. Sampai mereka mengirim demo ke Rough Trade Studio di UK . Yang memicu single " Last Nite" di luncurkan via website majalah NME yang bisa di download di web tersebut. Single itu ada pemanasan sebelum album EP Modern Age di luncurkan tahun 2001. EP album ini membuat perusahaan rekaman perang penawaran buat band rock n roll terkeren di tahun itu

Perjalanan band.
The Strokes akhirnya merilis album IS THIS IT di USA tahun. Menyusul kemudian di UK . Dengan label rekaman RCA. Lagu New York City Coops berubah nama jadi "When it Started" di USA. Karena lagu itu terinspirasi dari serangan 11 september 2001. Is this it album beraroma melodic garage rock mendapatkan banyak pujian dari mainstream maupun independent. Majalah Rolling Stones memberi bintang 4. Membuat para pengritik dan pengamat musik menempatkandi 10 besar terbaik. Majalah TIME memasukan album ini ke album terbaik tahun tersebut. Banjir pujian dan penghargaan membuat mereka tour dunia ke Jepan, Australia, Selandia Baru, Eropa, ama Amerika Utara.  Di tahun 2009 album Is This It  menjadi album terbaik dalam dekade 2000an. Lagu The Strokes masuk ke peringkat lagu terbaik di majalah Rolling Stones dengan tema" 100 best song of  the 00's, singlenya Hard to Explain peringkat 59 sementara Last Nite menempati peringkat 16.
Di bulan Januari 2011 majalah Rolling Stones mensurvei di facebook untuk debut album terbaik.
Is This It masuk peringkat 10 di belakang debut album Pearl Jam. Room on Fire menjadi album kedua The Strokes dengan produser Nigel Godrich ( pernah kerja bareng Radiohead). Lagi, mendapat pujian dari pengamat, tapi kurang laku dalam pasar. Dengan single pertama 12:51 yang mengunakan berbagai keyboard buat nyamain suara gitar dari Valensi. Single lain dari album ini "Reptilia, What Ever Happened, I Can't Win. Di bulan September tahun 2005 .  Ngeluarin single pemanasan "Juicebox" yang ekslusif di web download. Akhirnya Album ketiga First Impression of Earth di rilis bulan September 2006.  Album ini langsung meluncur di peringkat 4 untuk kawasan USA dan Peringkat 1 di UK. Meskipun penjualan awal yang kuatFirst Impressions of Earth menerima penerimaan terburukbaik secara komersial dan kritis, dari semua album mereka. Tahun 2006 , The Strokes tour ke UK dengan 18 kota sold out tikenya. Ujungnya mendapatkan NME AWARD dengan kategori "Best Internationa Band". Selain Juicebox single di album ini adalah You Only live once.
Istirahat panjang mereka lakukan. Di tahun 2009 awal Julian Casablancas dan Nick Valensi mulai menulis lagu untuk album baru . Terjadi kejenuhan selama proses album dan hanya menghasilkan 1 lagu yaitu " Life is simple in the moonlight. Karena gaya produser mereka Joe Chicarelli. Inspirasi list lagu mereka seperti Arctic Monkeys, MGMT, Crystal Castles.  February 2011, The Strokes mengeluarkan single pertama "Under Cover of Darkness. Single lain lain dari album ini Taken for a fool, ama You're So Right. April 2012, Nikolai Faiture ngetweet kalo mereka menuju ke studio dan mengeluarkan ide ide brilian mereka.

Ulasan Pribadi
Band The Strokes menurut gue band yang musiknya asli nendang kuping buat pecinta rock n roll . Mereka adalah penganti The Rolling Stones. Menghidupkan kembali panggung Rock n Roll. Mereka termasuk band indie jadi musik mereka bebas gak terlalu mainstream tapi malah pihak mainstream tetep memuji mereka tanpa ragu. Musikalitas The Strokes paten terbukti lagu "Take it or leave it " masuk dalam daftar guitar terbaik di majalah rolling stones. Dalam dekade ini kita lagi meliat perkembangan pesat hip-hop plus RnB. Aliran Rock tertutupi populeritas Hip-Hop ama RnB. Biar begitu The Strokes tetep punya fans tersendiri dan bisa eksis ampe sekarang. Gue berdoa semoga nantinya bisa ke Indonesia . Ngeliat langsung aksi Julian, Nikolai , Valensi, Albert, Fabrizio mengetarkan panggung .Amin..

Berikut list lagu hits The Strokes:
!.  Someday
2. New York City Coops
3. Take it or leave it
4. 12:51
5  You only live once
6. Last Nite
7. Juicebox
8. Under Cover of Darkness
9. You're So Right
10. Taken for a fool

Sejarah The Doors


    The Doors dibentuk di Los Angeles 1960 oleh Ray Manzarek, Jim Morrison, John Densmore, dan Robby Krieger.
     Band ini mengambil namanya dari buku Aldous Huxley, The Doors Persepsi, judul yang merupakan referensi untuk kutipan William Blake: “Ketika pintu persepsi dibersihkan, hal-hal yang akan muncul kepada manusia sebagaimana adanya .. tak terbatas.. “Mereka adalah di antara tindakan rock yang paling kontroversial tahun 1960-an, terutama karena liar Morrison, lirik puitis dan tokoh panggung yang karismatik tapi tak terduga. Pada tahun 1967 album pertama mereka pun dirilis dengan judul THE DOORS. Album ini direkam hanya dalam beberapa hari karena sebagian besar lagu direkam secara live dan hanya dalam satu kali rekam. Album ini sukses dalam penjualan dan berhasil meraih 5 platinum.
Dalam waktu singkat The Doors naik menjadi grup band papan atas. Aksi panggung dan karisma Jim Morrison menjadi daya tarik tersendiri buat The Doors. Lirik puitis yang kadang sulit dimengerti menjadi ciri khas lagu-lagu The Doors.
5 album yang dirilis kemudian selalu mencapai angka penjualan yang tinggi dan mendapat platinum. Album ke 5 mereka L.A WOMAN bahkan mencapai doble platinum. Namun kesuksesan itu akhirnya harus surut juga.
1971, saat berlibur di Perancis, Jim Morrison ditemukan tewas di dalam bak mandi di kamar hotelnya. Sampai sekarang belum ada kepastian tentang penyebab kematian Jim karena belakangan diketahui bahwa Jim dimakamkan di Perancis tanpa menjalani proses otopsi.
Setelah kematian Jim Morrison, The Doors tetap eksis dan sempat menelurkan 2 album lagi. Sektor vokal yang kosong diisi oleh Krieger dan Manzarek. Dua album ini tidak berhasil mengulang sukses album-album sebelumnya. Namun saat The Doors menemukan rekaman suara Jim Morrison membacakan puisi sesaat sebelum meninggal dan mencoba menambahkan musik dan merilisnya dalam album AN AMERICAN PRAYER, tingkat penjualan album kembali melonjak.
Dengan formasi terakhir Brett Scallions, Robby Krieger, Ray Manzarek, Ty Dennis, dan Phil Chen, The Doors tetap menjadi grup musik legendaris.

   Meskipun karir aktif The Doors ‘berakhir pada tahun 1973, popularitas mereka sudah berlangsung. Menurut RIAA, mereka telah terjual lebih dari 32,5 juta album di Amerika Serikat saja.  band ini telah menjual 90 juta album di seluruh dunia Ray Manzarek dan Robby Krieger terus tur sebagai Manzarek-Krieger, pertunjukan lagu-lagu Doors eksklusif.. Tiga dari album studio band, The Doors (1967), LA Woman (1971) dan Hari Strange (1967), yang ditampilkan dalam daftar Rolling Stone The 500 Album Terbesar Sepanjang Masa, di posisi 42, 362 dan 407 masing-masing. Pada tahun 1993, The Doors dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame.

. Jim Morrison
 
 Orang-orang tidak ingin melihatnya bernyanyi, namun mereka ingin melihat keanahan apalagi yang ditampilkan vocalis urakan itu.
Potongan klip dari film eksperimen besutan Jim Morrison dan Paul Ferrara berjudul HWY: An American Pastoral, membuka dokumenter ini. Jim yang berperan sebagai Sang Pengembara yang sedang mengendarai mobil Mustang, seakan mendengarkan radio yang menyiarkan berita kematiannya.
   Dalam kejadian sesungguhnya, dia ditemukan tewas di bak kamar mandi apartemennya di Paris, Prancis, pada 3 Juli 1971. Adegan selanjutnya adalah potongan- potongan sejarah. Morrison menuntut ilmu di University California Los Angeles (UCLA) di mana literatur dan sinema menjadi minatnya. Medio 1960, ia bertemu dengan mahasiswa UCLA bernama Ray Manzarek yang kagum saat Morrison menyanyikan Moonlight Drive.
   Ray yang memegang instrumen keyboard, mengusulkan membentuk band dengan merekrut temannya dari kelas meditasi, John Densmore sebagai penabuh drum. Bergabungnya gitaris Robby Krieger membuat formasi band itu paripurna. Th e Doors, itulah nama yang dipilih diambil dari bait puisi karya William Blake dalam buku milik Aldous Huxley berjudul Th e Doors of Perception. Th e Doors menjadi band tetap pada klub Whisky a Go Go.
    Jim mulai menunjukkan performa bermusik yang kontroversial. Suatu malam ia datang di bawah pengaruh acid dan LSD dan menyanyikan Th e End. Gara-gara lirik bermakna ganda yang diartikan sebagai inces (hubungan seks sedarah), padahal ia sedang menginterpretasikan ulang kisah Oedipus Rex, mereka dipecat dari klub tersebut.
 Namun, performa itu menimbulkan impresi yang sangat dalam dari pemilik Electra Records, Jac Holzman dan produser Paul Rothchild. Sodoran kontrak empat album tanpa ragu segera ditandatangani. Album debut berjudul Th e Doors hanya digarap selama 5 hari. Rilis pada Januari 1967, melahirkan The End yang berdurasi panjang sekitar 12 menit serta hit nomor satu Light My Fire.
    Album itu membuka jalan kesuksesan dan kenakalan Morrison. Kali ini dalam siaran langsung televisi Ed Sullivan Show, meski diminta agar tidak menyebutkan kata higher dalam lagu Light My Fire yang berkonotasi “teler” atau “mabuk”, dia tetap menyanyikan lirik lagu itu utuh. Album Strange Days menyusul dengan single People Are Strange, Love Me Two Times serta When The Music Over. Tingkah Morrison semakin tak terkendali.
    Saat konser di New Haven Arena, dia berkelahi dengan polisi yang naik ke panggung lantaran sebelum konser Morrison menghina seorang petugas. Selanjutnya Waitin’ For Th e Sun dirilis pada 1968, meski mendapat kritik dari media dan pengamat, album itu tetap melahirkan hit seperti Hello, I Love You dan perubahan bermusik seperti penggunaan barisan orkestratiup pada Touch Me.
    The Soft Parade menjadi album terlama mereka yang pernah direkam yakni selama sebelas bulan. Periode 1969-1971 menjadi masa terkelam bagi Th e Doors, terutama Morrison. Insiden Miami menjadi bagian terburuk dalam sejarah band itu. Konser Miami pada 1 Maret 1969 itu menjadikan Morrison sebagai rockstar pretensius.
    Orang-orang tidak ingin melihat dia bernyanyi, namun ingin menyaksikan keanehan apalagi yang ditampilkan vokalis urakan tersebut. Hasilnya, Morrison yang bermasturbrasi di atas panggung dituntut kurungan penjara 6 bulan dan denda lantaran dianggap berbuat asusila di depan publik. Album LA Woman menyelamatkan The Doors dan Morrison merilis An American Prayer, sebuah kumpulan puisi yang ditulisnya.
    Setelah album ini rilis, dia mengambil rehat sebentar dan pindah ke Paris bersama Pamela Courson, kekasihnya. Di sana, Morrison banyak menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis puisi. “Apakah kamu di situ?” ucap Morrison yang ditujukan kepada Pamela, menjadi kata-kata terakhirnya sebelum ditemukan tak bernyawa di bak kamar mandi.
 Anti Oliver Stone
     Tom DiCillo, sineas dan sinematografer asal AS, pembesut dokumenter ini mengubah narator yang sebelumnya dianggap membosankan pada saat pemutarannya dalam Festival Film Sundance 2009. Aktor Johnny Depp, yang kebetulan pernah diaudisi Oliver Stone untuk peran Jim Morrison, diminta untuk mengisi ulang suara narator.
    Tom memasukkan dua film eksperimen HWY: An American Pastoral yang dibesut Morrison bersama rekan UCLA-nya Paul Ferrera pada 1969. Serta dokumentasi footage konser, Feast of Friends. Tak ada satupun mantan anggota band yang tersisa terlibat dalam pembuatan dokumenter ini dengan alasan menjaga kenetralan sudut pandang.
    Meski begitu, Ray Manzarek menyatakan bahwa dokumenter ini adalah benar kisah nyata The Doors dan menjadi anti Oliver Stone. Ia mengacu pada Th e Doors, fi lm fi ksi besutan Stone pada 1991, yang menurutnya ada esensi yang melenceng dari sejarah band tersebut. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Robby Krieger yang mensahihkan gambaran keakuratan akan fi gur Morrison daripada fi ksi yang diperankan oleh Val Kilmer dalam fi lm versi 1991 itu.
 Jim, Jimbo, dan James
     Dokumenter ini memang lurus. Tak mengungkit misteri penyebab kematian Morrison yang didiagnosa karena serangan jantung. Apakah dia benar-benar mati karena kecanduan heroin? Apakah Pamela Courson kekasihnya membunuhnya? Juga tak mengangkat mitos “klub 27,” suatu mitos yang seputar meninggalnya para seniman —kebanyak an musisi rock yang mati muda dengan dugaan bunuh diri pada usia 27 tahun.
Jimi Hendrix, Janis Joplin, Brian Jones gitaris Rolling Stones, lalu Morrison. Bahkan 23 tahun kemudian vokalis Nirvana, Kurt Cobain dalam usia yang sama, 27 tahun, ikut mengambil langkah kelam yang sama dengan melesakkan pelor ke dalam mulutnya. Tidak seperti versi Oliver Stone yang seakan justru mengesankan Morrison sebagai rockstar yang kotor dan tak bermoral, dokumenter ini jujur mengangkat dan menelusuri transformasi sang bintang, menampilkan seorang Morrison apa adanya.
    Morrison seakan terbagi menjadi tiga persona. Jim adalah sisi baik, sisi manusia nan rapuh. Sedangkan sisi iblis, pemberontak, berandal, pendobrak aturan ialah ego yang sering disebut oleh Ray Manzarek sebagai Jimbo. Sisi puitis, romantis, pujangga yang kalem, tak mau berhubungan dengan dunia dan segala ketenarannya disebut James.
    Sisi Jim adalah seniman yang masih menganggap musik adalah cara yang ampuh melawan serta menyembuhkan (penyakit) dunia. Namun, setelah Perang Vietnam usai, setelah era psychedelic dan rock ‘n roll berlalu, gagalnya pesan Generasi Bunga itu, yang masih menganggap musik dan cinta masih ampuh. Dunia (AS) jatuh ke dalam era kemapanan dan konsumerisme kapitalisme, era 1970an. Saat rock ‘n roll menjadi industri, sekadar tontonan dan hiburan, bintang rock menjadi pretensius, muncullah antagonis Jimbo.
Ia meninggal sebagai James, sang pujangga. Maka dari itu jasadnya dikubur di pemakaman Père Lachaise, Prancis, dimana banyak tokoh dunia, dari fi lsuf, negarawan dan seniman legendaris dibaringkan, di antaranya Oscar Wilde dan Edith Piaf. Kendati bukan dokumenter biografi yang komprehensif, When You’re Strange mampu menangkap sisi lain yang unik dari sebuah band bernama Th e Doors dan seorang Jim Morrison.
. Film Dokumenter The Doors

Film dokumenter tentang perjalanan The Doors, salah satu grup band paling fenomenal di muka bumi ini, akan segera rilis. Film besutan Tom DiCillio berjudul When You're Strange itu, di AS hanya rilis di even-even khusus sejak tahun lalu.
Film yang narasinya dihantarkan oleh aktor Johnny Depp itu, diharapkan dapat menjadi anti tesis atas film feauture berjudul The Doors besutan sutradara handal, Oliver Stone. Sebagaimana dimaklumi publik, pada tahun 1991, Stone pernah melahirkan film The Doorsdengan memasang aktor Val Kilmer sebagai sosok Jim Morrison.
Namun, alih-alih mendapatkan sambutan hangat, publik, teristimewa pencinta The Doors, malah memandang sebelah mata film yang berkisah tentang perjalanan grup band itu. Maka dari itu, sebagaimana harapan kibordis The Doors, Ray Manzarek film dokumenter ini akan menjadi menjadi film yang anti-Oliver Stone.
Karena, imbuh dia, di versi dokumenternya, diklaim akan menceritakan hal ihkwal yang lebih detil tentang perjalanan grup band The Doors. Selain tentu saja, di versi teranyarnya ini, akan berkisah tentang perjalanan hidup Jim Morrison, vokalis utama sekaligus ikon band The Doors.
Fenomenal
The Doors adalah band rock asal AS yang terbentuk pada tahun 1965 di  Los Angeles, California. Selama keberadaanya di industri musik, The Doors diperkuat oleh Jim Morrison (vokal), Ray Manzarek (kibor), John Densmore (drum), dan Robby Krieger (gitar). Sebagaimana dicatat sejarah, pada era tahun 60-an, keberadaan The Doors diklaim sangat fenomenal.
Hal itu dikarenakan grup band ini dicitrakan dengan keberadaan sosok vokalisnya, Jim Morrison yang liar, namun mahir menghasilkan lirik yang puitik, sekaligus berkarisma di atas panggung. Namun, sejak kematian Morrison pada tahun 1971, pelan dan pasti, sinar grup band ini meredup. Meski ketiga sekawannya, masih berikhtiar tetap mengibarkan bendera The Doors hingga tahun 1973.
Pada tahun 73 pula, The Doors secara resmi mengumumkan pembubaran mereka. Sebagaimana diumumkan RIAA, institusi rekaman yang sangat dipercaya di AS, sepanjang karirnya The Doors telah menjual lebih dari 32.5 juta album di AS saja. Sedangkan di seluruh dunia, mereka telah menjual album sebanyak 75 juta kopi!.
Nah, perjalanan hidup The Doors, teristimewa sang ikonnya, yaitu Morrison yang wafat pada usia 27 itulah, yang dikisahkan di film dokumenter berjudul When You're Strange ini. Di film berdurasi 90 menit itu, kisah The Doors yang telah menghasilkan sejumlah album yang terangkum dalam album terbitan tahun 1967, berjudul The Doors, 1967 (Strange Days), 1968 (Waiting for the Sun), 1969 (The Soft Parade), 1970 (Morrison Hotel), hingga 1978 (An American Prayer) dikisahkan.
Uniknya, ihwal kematian Morrison pada usia 27 tahun di Paris Prancis, dalam catatan sejarah resmi, banyak penyanyi rock yang juga wafat pada usia itu. Tercatat nama Alan Wilson dari Canned Heat, Jimi Hendrix, Kurt Cobain dari Nirvana, Janis Joplin, Brian Jones dari The Rolling Stones, dan Gary Thain dari Uriah Heep. Bahkan kekasih Morrison bernama Pamela Courson, juga wafat pada usia 27 tahun.
When You're Strange kali pertama diputar di Festival Film Sundance pada 17 Januari 2009, dan mendapatkan apresiasi yang positif. Para pendukung lakonnya adalah dedengkot The Doors yang masih sehat walafiat seperti John Densmore, Robby Krieger, dan Ray Manzarek.

Sunday, 3 August 2014

Sejarah Led Zeppelin

Led Zeppelin adalah grup band rock asal London, Inggris yang terbentuk pada bulan September 1968. Led Zeppelin terdiri dari Robert Plant sebagai vokalis, Jimmy Page sebagai gitaris, John Paul Jones sebagai bassist dan juga keyboardist, serta yang terakhir John Bonham sebagai drummer. Led Zeppelin merupakan salah satu grup band paling berpengaruh di dunia sepanjang masa. Mereka disebut sebagai band heavy metal pertama yang menonjolkan suara gitar yang berat. 

Profil dan Sejarah Lengkap Led Zeppelin

Meski genre rock merupakan genre utama mereka, namu Led Zeppelin banyak membawakan genre musik lain, termasuk blues dan folk, juga rockabilly, reggae, jazz, soul, funk, classic, pop, latin, country, Arabic music, dan India music. Lagu-lagu yang dihasilkannya mampu menjadi hits internasional. Mereka disebut-sebut sebagai band terbesar di era 70-an.

Led Zeppelin mampu menuai kesuksesan berkat album-album yang mereka rilis. Di antara semua lagu-lagunya, mungkin lagu berjudul Stairway To Heaven di tahun 1971 disebut sebagai lagu terbesar mereka dan bahkan dianggap sebagai lagu rock terbaik sepanjang masa. Lagu ini juga banyak menginspirasi musik rock secara keseluruhan dan menaikkan popularitas Led Zeppelin di awal 70-an. Total 9 album studio dirilis Led Zeppelin sepanjang karir bermusik mereka, yaitu :

- Led Zeppelin (1969)
- Led Zeppelin II (1969)
- Led Zeppelin III (1970)
- Led Zeppelin IV (1971)
- Houses of the Holy (1973)
- Physical Graffiti (1975)
- Presence (1976)
- In Through the Out Door (1979)
- Coda (1982)

Kebanyakan musik dari Led Zeppelin ditulis oleh gitaris Jimmy Page, sedangkan liriknya banyak dibuat oleh Robert Plant. Led Zeppelin kemudian harus bubar tahun 1980 setelah kematian drummer John Bonham akibat pengaruh ketergantungan alkohol. Namun meskipun bubar, musik-musiknya tetap melegenda dan tetap dicintai pengemarnya. Bahkan album Led Zeppelin telah terjual lebih dari 300 juta keping.

Sementara itu, tiga orang anggota Led Zeppelin, masing-masing Robert Plant (vokal), Jimmy Page (gitar) dan John Paul Jones (bass) sempat mengadakan konser reuni di The O2, London pada tanggal 10 Desember 2007. Dalam konser yang ditonton lebih dari 20.000 penonton itu, Led Zeppelin juga mengajak putra almarhum drummer John Bonham, yang bernama Jason. Hingga kini, Led Zeppelin disebut sebagai salah satu band paling sukses, inovatif dan berpengaruh dalam industri musik dunia sepanjang masa.

Tuesday, 22 July 2014

Sejarah Bring Me to Horizon

Bring Me The Horizon diawali dengan pertemuan masing-masing personelnya di scene musik lokal d Sheffield. Awalnya, Oliver Sykes (vokal), dan Matt Nichols (drum), udah pernah ngeband bareng. Gitu juga dengan Lee Malia (gitar), dan Curtis Ward (gitar). Mereka berdua pernah ngeband bareng, di sebuah band cover version Metallica.
Matt, Lee, dan Curtis, udah berteman sebelumnya. Maklum, mereka adalah mahasiswa d kampus yang sama. Berangkat dari ketertarikan musik yang sama, mereka akhirnya memutuskan untuk ngeband bareng. Matt langsung merekomendasikan nama Oli, untuk jadi vokalis.
“kami akhirnya setuju untuk masukin Oli, ke band kami. Soalnya, pas pertama kali nge-jam, kami terpukau banget dengan screaming Oli”, ujar Lee.
Nggak berapa lama. Matt Kean pun bergabung sebagai bassis. Awalnya, pertemuan Matt Kean dengan Oli termasuk konyol. Saat itu, Oli dan Matt Nichols lagi ada di sebuah bis dari London ke Sheffild. Matt Kean juga ada di bis yang sama. Oli pun ngajak Matt Kean untuk ngobrol. Obrolannya nggak jauh-jauh. Pastinya seputar musik.
“dan setelah ngobrol2, kami merasa nyambung untuk urusan musik. Mereka akhirnya mengundang saya untuk coba2 latihan bareng. Selanjutnya, saya diterima masuk band mereka, dan kami ngeband bareng mulai dari situ”, ujar Matt Kean.
Nama Bring Me The Horizon diambil dari kalimat yang diucapkan karakter Jack Sparrow, dalam film Pirates Of Caribbean. Perjalanan bermusik mereka termasuk hebat. Baru terbentuk tahun 2004, sampai sekarang mereka udah mulai merilis sekitar 3 buah album dan 1 mini album….
Mereka bergabung dengan Visible Noise, namun sebenarnya mereka bergabung dengan Thirty Days of Night Records dan mereka adalah band pertama yang bergabung dengan label tersebut.
Mereka juga bergabung dengan Epitaph Records di Amerika Serikat dan Shock Records di Australia.
Mereka merilis debut album mereka, Count Your Blessings pada Oktober 2006 di UK dan Agustus 2007 di Amerika Serikat.
Kemudian mereka melakukan tour bersama band-band terkenal seperti Lostprophets, Killswitch Engage dan The Haunted.
Di bulan Maret dan April 2007 mereka melakukan tour di UK bersama I Killed the Prom Queen, band yang akhirnya bubar dan mantar gitarisnya akhirnya bergabung secara permanen bersama BMTH.
Mereka juga bermain untuk Download Festival 2007.
Mereka juga melakukan tour di Amerika Utara, termasuk bersama bintang tamu, Travis McCoy (Gym Clss Heroes) pada 6 Agustus.
McCoy bersama Oli melantunkan Diamonds Aren’t Forever.
Pada November 2007 mereka melakukan tour ke Australia dalam tour yang bertajuk Gigantour.
Mereka juga kembali lagi ke Australia pada Mei hingga Juni 2008 dalam konser terakhir I Killed the Prom Queen.
Bring Me The Horizon telah menulis dan merekam album kedua mereka di awal tahun 2008.
Mereka melakukan rekaman di Swedia bersama Fredrik Nordstorm, yang pernah bekerja sama dengan At the Gates, Arch Enemy dan Dimmu Borgir.
Album dirilis pada 29 September 2008.
Album Suicide Season ini memang berbeda dengan album sebelumnya karena lebih mengarah pada musik metalcore.
Irama album tersebut hampir sama dengan album EP mereka, This Is What the Edge of Your Seat Was Made For.
Kemudian band ini menjadi sangat populer di Amerika Serikat dan tampil dalam Warped tour 2008.
Bring Me The Horizon juga tampil bersama Mindless Self Indulgence, Black Tide, In Case of Fire dan Dir en Grey dalam Kerrang! dan Relentless UK Tour 2009.
Mereka juga bergabung bersama Thursday, Cancer Bats, Four Year Strong dan Pierce the Veil dalam Taste of Chaos 2009 tour Amerika Utara.
Diumumkan pada tanggal 27 Agustus 2009 bahwa Bring Me The Horizon akan merilis remixed-version dari Suicide Season yang diberi titel Suicide Season : Cut Up! pada 2 November 2009 di UK.
Dalam interview bersama Rock Sound, Oliver Sykes menyatakan bahwa ide untuk merilis ulang datang ketika Ia meminta pendapat kepada temannya apabila Ia me-remix salah satu lagu.
Kemudian temannya tersebut sangat senang dengan hasil remix tersebut dan akhirnya tercetus ide untuk me-remix seluruh lagu.
Beberapa musisi yang ikut andil dalam album ini antara lain Ben Weinman dari The Dillinger Escape Plan, Sonny Moore, Ian Watkins dari Lostprophets, Utah Saints dan Shawn Crahan dari Slipknot.
Oliver Sykes juga mengungkapkan bahwa tidak ada lagu yang mirip seperti aslinya.
Lagu-lagu tersebut terdengar lebih beragam dengan sentuhan Hip-hop, elektro dan drum bass.
Pada Maret 2009, gitaris Curtis Ward meninggalkan band.
Terdapat beberapa alasan mengapa Ia meninggalkan band.
Seperti yang diungkapkan sang bassis, Matt Kean, ‘Ia tampak tidak menikmati pekerjaannya’ dan Ia juga menyebutkan ‘ini tentang komitmen’.
Pada Mei 2009, Jona Weinhofen (mantan anggota I Killed the Prom Queen dan Bleeding Through) bergabung untuk sementara demi menggantikan posisi yang ditinggalkan Curtis.
Meskipun begitu, keadaan mengisyaratkan bahwa Weinhofen bergabung dengan Bring Me The Horizon.
Kehadiran Weinhofen membawa semangat baru dalam band ini.
Media luar negeri juga banyak menyebutkan bahwa Weinhofen membuat penampilan band ini ‘so much better an refreshing’.
Dalam interview bersama Kerrang! Magazine, menunjukkan bahwa Bring Me The Horizon akan segera menulis lanjutan dari Suicide Season dalam musim panas 2009.
Mereka menuju ke Studio Fredman bersama produser Fredrik Nordstorm pada Maret 2010 hingga pertengahan April lalu dan rencananya akan selesai dan rilis pada Agustus 2010 ini.
Kontroversi :
Band ini bukan hanya terkenal dengan musikalitas mereka, namun juga skandal, kasus dan berbagai macam kontroversi lainnya.
Yang pertama mungkin adalah ketika sang vokalis, Oliver Sykes dituduh telah (maaf) kencing dan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap seorang fans wanitanya setelah konser di Nottingham Rock City.
Diduga Hal tersebut dilakukan karena sebelumnya Oliver Sykes berniat untuk melakukan pelecehan seksual terhadap wanita tersebut dan wanita tersebut menolaknya.
Namun akhirnya Sykes didakwa karena telah mengencingi wanita tersebut, dan bukan karena pelecehan seksual yang dilakukan.
Dan dalam majalah musik online, Drowned in Sound, menyatakan bahwa Bring Me The Horizon telah diblacklist dari Nottingham Rock City.
Namun label mereka, Visible Noise menampik rumor tersebut dan menyatakan bahwa Bring Me The Horizon tetap tampil dalam Nottingham Rock City pada 1 Desember 2007.
Pada 13 April, Sykes memenuhi panggilan ke Pengadilan Nottingham untuk menanggapi tuduhan yang menimpa dirinya.
Kemudian persidangan ditunda hingga 3 Mei 2007 untuk menanggapi bahwa dirinya tidak bersalah.
Namun persidangan ditunda kembali hingga 17 September.
Namun karena tidak ada bukti yang cukup untuk menghukum Sykes, maka Ia dinyatakan tidak bersalah.
Kemudian dalam salah satu lagu di album Suicide Season, ‘No Need for Introductions, I’ve Read About Girls Like You on the Backs of Toilet Doors’, menyiratkan kekesalan Sykes terhadap kejadian yang menimpanya.
Di tengah lagu terdapat lirik yang berbunyi, and after everything you put me through, I should’ve fucking pissed on you.”
Kasus yang kedua adalah perkelahian antara Oliver Sykes dengan vokalis Architects, Sam Carter, yang terekam dalam sebuah event di Kalshure, Jerman.
Dalam video tersebut terlihat bahwa Sam Carter melakukan kekerasan fisik terhadap Sykes.
Video tersebut akhirnya diupload ke Youtube dan menuai banyak kekesalan dari fans BMTH.
Namun Sam segera menampik isu tersebut dan menyatakan bahwa Ia dan Sykes adalah sahabat, bahkan mereka berbagi bus selama perjalanan.
Begitu juga Sykes yang menyatakan bahwa video tersebut adalah keisengan mereka, karena mereka merasa bosan dalam tour mereka.
Dan Sykes meminta maaf apabila terdapat banyak isu miring akibat video tersebut.
Dan semuanya dapat berjalan kembali normal.
Discography Album
- Count Your Blessings (2006)
- Suicide Season (2008)
- Tiwteoyswmf (2010)
Bring Me The Horizon Members :
- Oliver Scott Sykes – 20th November 1986 (Vocal)
- Lee Malia – 4th June 1987 (Lead Guitar)
- Jona Weinhofen – 1st January 1983 (Rhythm Guitar)
- Matt Kean – 2nd June 1985 (Bass Guitar)
- Matt Nicholls – 22nd March 1986 (Drum)
Past Members :
- Curtis Ward – 26th June 1987 (Rhythm Guitar)

Saturday, 12 July 2014

Sejarah SLANK

Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta per show.
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) yang dibentuk oleh Bimo Setiawan Almachzumi/Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stonesdan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.[1]
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean[1] dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank.[1] Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.[1]
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik Slank yangRock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. [1]. Hits single dari album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat dalam dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, karena nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss!. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend pada masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single dari album ini adalah Pissdan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors). walaupun banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim, namun faktanya model cover album tersebut adalah Adji 'tarmo' tetangga seberang rumah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biru. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari album ini adalah Generasi BiroeTerbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.
Tahun 1995, tepatnya pada bulan Agustus, Slank mengisi sebuah acara di RCTI dalam rangka menyambut Hari Jadi Kemerdekaan Indonesia yang ke-50. Mereka membawakan beberapa lagu dari album Generasi Biru.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudulBidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja. Baca Selengkapnya

Tuesday, 24 June 2014

Sejarah Avenged Sevenfold

Avenged Sevenfold (atau dipanggil A7X) adalah band Hardrock Amerika dariHuntington BeachCalifornia, yang dibentuk pada tahun 1999. Band ini terdiri dari vokalis M. Shadows, lead guitar Synyster GatesZacky Vengeance rhythm guitar, bassist Johnny Christ, dan Drummer Arin Ilejay.
Avenged Sevenfold muncul dengan genre Metalcore pada debut mereka Sounding the Seventh Trumpet, yang mengandung banyak vokal scream. Band ini mengubah gaya mereka di album ketiga mereka dan rilis major label,City of Evil, yang menampilkan vokal melodis dan power ballad. Band ini terus mengeksplorasi suara baru dengan mengeluarkan yang berjudul Avenged Sevenfold dan menikmati kesuksesan mainstream lanjutan sebelum drummer mereka, James "The Rev" Owen Sullivan, meninggal karena penyakit jantung dan dampak gabungan dari obat dan alkohol di tubuhnya pada tahun 2009. Meskipun kematiannya, band ini melanjutkan dengan bantuan kemudian mantan drummer Dream Theater Mike Portnoy untuk merilis dan melakukan tur dalam mendukung Nightmare, album kelima mereka pada tahun 2010 yang memulai debutnya di tempat atas, Billboard 200 yang berada di tempat pertama.
Sampai saat ini, Avenged Sevenfold telah merilis lima album studio, satu album live, kompilasi, DVD, dan enam belas single. Band ini telah menerima banyak penghargaan untuk kesuksesan mainstream di seluruh dunia mereka dan terutama dinyatakan sebagai salah satu pemimpin dan band kunci dalam New Wave of American Heavy Metal dan tampil sebagai tempat kedua di Atas Ultimate Guitar's Top Ten Band Decade. Baca Selengkapnya

Sejarah Asking Alexandria


Asking Alexandria adalah band metalcore Inggris dari, North Yorkshire. Didirikan pada 2008 ketika Ben Bruce (lead guitar) menghubungi teman lamanya dari Inggris setelah berada di Dubai. Kelompok terdiri dari Ben Bruce (lead guitar), Danny Worsnop (vokal), Cameron Liddell (gitar), Sam Bettley (gitar bass) dan James Cassells (drum).
Asking Alexandria berawal dari band keren berasal dari Dubai, Uni Emirat Arab, dimana sang gitaris Ben Bruce memulai karier bermusik di bawah band bernama Amongst Us. Pada musim gugur 2003, Amongst Us menggabungkan melodi dan hardcore vocal dengan elemen musik yang lebih 'hardcore' dan lebih berat. Seperti halnya band lain yang beranjak dewasa, beberapa anggota band nantinya akan meninggalkan Dubai. Dalam sebuah interview dengan Gulf News, Bruce menyatakan 'Sangat sulit untuk menahan Band untuk tidak pergi, karena orang-orang datang dan pergi di Dubai'. Dengan anggota dan materi baru, ada pemikiran untuk mengganti nama, dan End of Reason dipilih dan ditulis dengan EndofReason.
Dan setelah mempunyai nama baru, mereka merilis album EP : Tomorrow.Hope.Goodbye. Dengan rilisnya album tersebut, mereka akhirnya meraih sukses di Inggris maupun Amerika Serikat. Hal tersebut membuat mereka mengikat kontrak dengan Sonicwave International di USA dan Hangmans Joke Recording di UK. Mereka juga menjadi band pembuka band-band seperti Boy Sets Fire, Pennywise, Jimmy Eat World, dsb. seiring kesuksesan mereka, pada tahun 2007 mereka mengganti nama band mereka menjadi Asking Alexandria.
Pada 25 Juni 2007, Asking Alexandria merilis album The Irony of Your Perfection di bawah Hangmans Joke Records. Kemudian mereka melakukan tour selama 9 bulan di UK dan juga beberapa negara seperti Jerman, Belanda, Perancis dan Swedia. Dan nama Asking Alexandria hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya bubar.
Pada tahun 2008, Bruce kembali ke Inggris dan meninggalkan band dan anggota lainnya. Meskipun begitu, Bruce tidak mempunyai rencana untuk menggantungkan karier bermusiknya. dan tidak lama setelah kepindahannya, dia memulai kembali dengan anggota baru dengan membawa nama Asking Alexandria. Bruce menyatakan dalam MySpace-nya, bahwa dia yang menciptakan nama Asking Alexandria. Oleh karena itu bagaimana pun dia tetap menyukai nama tersebut dan berencana untuk membuat proyek baru. Ia juga menyatakan bahwa Asking Alexandria yang sekarang berbeda dengan Asking Alexandria sewaktu merilis The Irony of Your Perfection. Baik dari style maupun anggotanya.
Mereka mengubah format band dari 6 orang menjadi 5 orang dengan keluarnya Ryan Binns. Sam Bettley juga menggantikan Joe Lancaster pada Januari 2009.
Setelah menyelesaikan tahun 2008 dan Januari 2009 untuk 'mempromosikan' nama Asking Alexandria, mereka merekam debut album mereka pada 19 Mei dan 16 Juni di The Foundation Recordings Studio di ConnersvilleIndiana bersama produser Joey Sturgis. Mereka mengumumkan behwa mereka bergabung dengan Sumerian Records setelah menyelesaikan proses rekaman mereka. Dan album Stand up and scream dirilis pada 15 September 2009 dengan label baru mereka. Mereka memfokuskan pada 2009 untuk meraih sukses di Amerika Serikat, seperti dengan melakukan tour bersama Enter ShikariAlesanaThe BledEvergreen Terrace, dsb.